• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 23 Maret 2017

Tari Radap Rahayu

Tari Radap Rahayu adalah tari klasik daerah Banjarmasin dan bersifat sakral. Tari ini merupakan tarian untuk menyambut tamu sebagai tanda penghormatan. Kata radap berasal dari beradap-adap yang memiliki arti bersama-sama, berkelompok dan atau lebih dari satu. Rahayu memiliki arti galuh wan bungas (perempuan yang cantik). Selain itu, Rahayu memiliki arti kebahagian, kesenangan, kemakmuran.
Pada  awalnya, tari Radap Rahayu adalah tarian yang memiliki fungsi sebagai penolak bala dan bersifat ritual bagi masyarakat Banjarmasin. Tari Radap Rahayu dilakukan pada upacara seperti kehamilan, perkawinan, dan kematian. Tari Radap Rahayu sebagai tari penolak bala dan tari meminta keselamatan berasal dari peristiwa di mana kapal Perabu Yaksa  berisi patih Lambung Mangkurat yang pulang berkunjung dari kerajaan majapahit. Ketika sampai di Muara Mantuil dan akan memasuki Sungai barito, kapal ini kandas di tengah perjalanan. Perahu oleng dan nyaris terbalik.
Situasi itu membuat patih Lambung Mangkurat memuja Bantam yaitu meminta pertolongan pada yang maha kuasa agar kapal diselamatkan. Tak lama, turun tujuh bidadari ke atas kapal kemudian mengadakan upacara beradap-adap. Akhirnya kapal selamat dan para bidadari kembali ke kayangan. Hal itu ditandai dengan gerakan awal dan akhir tarian Radap Rahayu yaitu gerak terbang layang. Kini tari Radap Rahayu lebih dilakukan saat acara-acara penyambutan tamu-tamu sebagai tanda penghormatan.
Pada tahun 1956, tari Radap Rahayu berkembang pesat dan dikenal oleh masyarakat luas. Perkembangan maju tari Radap Rahayu terjadi berkat jasa Amir Hasan Kiai Bondan yang mengembangkan tari Radap Rahayu melalui organisasi Badan Kesenian peradaban Kebudayaan Indonesia (Perpekindo Kalsel).
Ada beberapa teknik tari Radap Rahayu diantaranya adalah terbang layang, limbai kibas, dandang mangapak, mendoa (Sesembahan), mambunga, alang manari, lontang penuh, lontang setengah, gagoreh srikandi, mantang, tarbang layang, mendoa, membunga, tapung tawar, puja Bantam, angin tutus, tarbang layang.

 sumber :  http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/899/tari-radap-rahayu
Share:

Tari Serimpi

Tarian ini merupakan salah satu tarian klasik yang sifatnya sakral dari Yogyakarta. Namanya adalah Tari Serimpi.
Apakah Tari Serimpi itu?

Tari Serimpi adalah salah satu tarian klasik dari Yogyakarta yang ditarikan beberapa penari wanita cantik dan anggun. Tarian ini menggambarkan kesopanan dan kelemah lembutan, yang di tunjukan dari gerakan yang pelan dan lembut oleh para penarinya. Tari Serimpi ini awalnya juga merupakan tarian yang bersifat sakral dan hanya ditampilkan di lingkungan Keraton Yogyakarta.
Menurut sejarahnya, Tari Serimpi ini sudah ada sejak masa kejayaan kerajaan Mataram pada pemerintahan Sultan Agung. Saat itu tarian ini merupakan salah satu tarian yang sakral, yang hanya dipentaskan di dalam lingkungan Keraton untuk acara kenegaraan dan peringatan kenaikan tahta Sultan. Karena sifatnya yang sakral, penari yang di gunakan juga merupakan penari yang sudah terpilih oleh keluarga Kerajaan. Namun setelah Kerajaan Mataram pecah menjadi dua yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan surakarta, tarian ini mulai mengalami perubahan dalam segi gerakan walaupun inti dari tarian ini masih sama.
Tari Serimpi ini dari masa ke masa telah mengalami berbagai pengembangan, diantaranya dari segi durasi dan pakaian yang dikenakan. Selain itu tarian ini juga tergolong menjadi beberapa jenis. Di Yogyakarta sendiri Tari Serimpi terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya, Serimpi Babul Layar, Serimpi Dhempel, dan Serimpi Genjung. Di Kesunanan surakarta terbagi menjadi Serimpi Anglir Mendung dan Serimpi Bondan. Selain itu bentuk Tari Serimpi lainnya adalah Tari Serimpi renggawati. Pada Tari Serimpi renggawati dipentaskan oleh lima orang, tidak seperti Tari Serimpi pada umumnya yang dipentaskan oleh empat orang
sumber :  http://www.negerikuindonesia.com/2015/06/tari-serimpi-tarian-tradisional-dari.html
Share:

Tari Seudati

Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal dari kata Syahadat, yang berarti saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.
Tarian ini juga termasuk kategori Tribal War Dance atau Tari Perang, yang mana syairnya selalu membangkitkan semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan penjajahan. Oleh sebab itu tarian ini sempat dilarang pada zaman penjajahan Belanda, tetapi sekarang tarian ini diperbolehkan kembali dan menjadi Kesenian Nasional Indonesia.

Tari Seudati adalah salah satu kesenian tari tradisional yang berasal dari Aceh. Tarian ini diyakini sebagai bentuk baru dari Tari Ratoh atau Ratoih, yang merupakan tarian yang berkembang di daerah pesisir Aceh. Tari Ratoh atau Ratoih biasanya dipentaskan untuk mengawali permainan sabung ayam, serta dalam berbagai ritus sosial lainnya, seperti menyambut panen dan sewaktu bulan purnama. Setelah Islam datang, terjadi proses akulturasi, dan menghasilkan Tari Seudati, seperti yang kita kenal hari ini.
Tarian ini pada mulanya berkembang di Desa Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, yang diasuh oleh seorang bernama Syeh Tam. Selanjutnya, tarian ini berkembang juga di Desa Didoh, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, dibawah asuhan Syeh Ali Didoh. Dalam perjalanannya, tarian ini cukup berkembang di Aceh Utara, Pidie, dan Aceh Timur, dan hari ini bahkan bisa ditemui di seluruh daerah Aceh.
Kata “seudati” berasal dari Bahasa Arab “syahadati” atau “syahadatain”, yang artinya pengakuan atas keesaan Allah dan pengakuan bahwa Muhammad adalah nabi utusan-Nya. Teori lain beranggapan bahwa “seudati” berasal dari kata “seurasi”, yang mengandung makna kompak dan harmonis. Oleh penganjur Islam zaman itu, Tari Seudati digunakan sebagai media dakhwah; untuk menyebarluaskan agama Islam. Berbagai cerita tentang persoalan-persoalan hidup dibawakan dalam tarian ini, dengan maksud agar masyarakat mendapat petunjuk pemecahan problem-problem hidup sehari-hari mereka. Selain sebagai media dakwah, Tari Seudati sekarang sudah menjadi pertunjukan hiburan rakyat.
 Hasil gambar untuk tentang tari seudati
sumber :  https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Seudati
Share:

Tari Janger

Tari Janger adalah salah satu tari Bali yang terpopuler.  Diciptakan pada tahun 1930-an, Janger adalah tari pergaulan muda mudi Bali. Tari ini dibawakan oleh 10 penari yang berpasangan, yaitu kelompok putri (janger) dan putra (kecak). Mereka menari sambil menyanyikan Lagu Janger secara bersahut-sahutan.
Gerakan Janger sederhana namun ceria dan bersemangat. Musik yang menjadi latar belakang tari adalah Gamelan Batel atau Tetamburan dan gender wayang

Sejarah dan perkembangan

Merupakan jenis tari kreasi yang lebih baru, Janger diadaptasikan dari aktivitas para petani yang menghibur diri karena lelah bekerja Lirik lagunya diadaptasikan dari nyanyian Sanghyang, sebuah tarian ritual. Jika dikategorikan dalam Tari Bali, Janger termasuk Tari Balih-balihan, tarian yang memeriahkan upacara maupun untuk hiburan.
Karena populernya, pada tahun 1960-an, Janger mulai dipentaskan dalam kegiatan berbagai partai politik, tak terkecuali PKI. Kelompok-kelompok tari Janger mendukung kampanye pemutusan hubungan RI dengan Malaysia pada tahun 1963. Presiden Soekarno memberi banyak perhatian kepada tari ini, salah satunya dengan membawa penari-penari Janger pentas di Istana Tampaksiring. Setelah peristiwa G30S/PKI terjadi, banyak seniman janger yang dianggap berpihak kepada PKI dibunuh dan dikucilkan. Masa ini merupakan periode kejatuhan Tari Janger. Baru pada tahun 1970-an, popularitasnya kembali naik.
Pada perkembangannya, kini Janger juga dapat dibawakan oleh orang dewasa. Terdapat kelompok-kelompok tari yang anggotanya wanita dewasa yang berperan sebagai janger maupun kecak. Janger juga dibawakan dalam bentuk drama tari yang disebut Janger Berkisah. Kisah-kisah yang dimainkan antara lain Arjuna Wiwaha, Sunda Upasunda dan sebagainya.
Selama puluhan tahun, Janger telah diajarkan kepada para pemuda pemudi di Bali. Lama kelamaan, tari ini menjadi ajang kenalan pemuda antar desa satu dengan desa lain. Karena berkembang di masing-masing komunitas, muncul varian yang dibumbui dengan gaya tersendiri.
Pemerintah daerah Bali ikut mempopulerkan Janger sebagai tari pembuka pada macam-macam kegiatan dan acara, misalnya program Keluarga Berencana, pemilihan umum, kesehatan untuk lansia, sampai kampanye anti narkoba.
Selain dari gerak tarian, lagu Janger kemungkinan lebih populer di luar Bali. Lagu Janger banyak dikenal karena sering dinyanyikan oleh tim Indonesia dalam kejuaraan paduan suara internasional.
 Hasil gambar untuk tentang tari janger
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Janger
Share:

Tari Barong

Barong Bali adalah satu di antara begitu banyak ragam seni pertunjukan Bali. Barong merupakan sebuah tarian tradisional Bali yang ditandai dengan Topeng dan kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu atau dua orang untuk menarikannya. Di Bali ada beberapa jenis barong yakni Barong Ket, Barong Bangkal, Barong Landung, Barong Macan, Barong Gajah, Barong Asu, Barong Brutuk, Barong Lembu, Barong Kedingkling, Barong Kambing, dan Barong Gagombrangan.

Sejarah

Barong bali dipercaya sebagai metamorfosis dari barong ponorogo atau Reog, oleh raja Airlangga saat mengungsi ke pulau Bali untuk menyelamatkan diri. selain barong ponorogo yang dibawa ke bali, melainkan juga seperti seni sastra, aksara jawa, serta keagamaan.
Dalam perkembangannya barong ponorogo di rubah bentuk dan cerita sesuai kondisi masyarakat di bali yang diperuntukan untuk kegiatan spiritual keagamaan.
Pengaruh yang di dapat pada barong Bali bisa di lihat pada bentuk barong ponorogo saat tampil tanpa mahkota merak (Kucingan) dan pada Topeng Rangda yang mendapat pengaruh dari topeng bujang ganong. Serta kelompok orang orang yang mendalami ilmu kesaktian pada orang tua yang mendapat pengaruh pada perilaku kegiatan nyata warok muda dan warok tua yang sakti mandraguna yang saat ini masih terjaga di Ponorogo, meskipun kegiatan tersebut saat ini tertutup untuk kalangan tertentu.
Dengan begitu, muncul jenis barong bali dengan berbagai kepala hewan seperti Babi, Gajah, Anjing dan Burung yang menjadi kebanggaan tiap-tiap kota di bali.


sumber :  https://id.wikipedia.org/wiki/Barong_Bali
Share:

Tari Garuda


KONSEP TARI
TEMA
Tarian ini bertema pantomim / bertema kehidupan. Tema ini memiliki arti  bahwa tarian ini menceritakan tentang kehidupan binatang. Dalam tarian ini, gerakan binatang difokuskan pada burung garuda. Menggambarkan tentang bagaimana kehidupan burung garuda dengan gerakan gerakan layaknya burung garuda seperti terbang, mengibaskan sayap, dan lain sebagainya.
SINOPSIS
Tarian ini menggambarkan tentang burung garuda yang memamerkan keindahan, kegagahan dan kelincahanya. Hal tersebut ditunjukan dengan tarian burung garuda, yaitu dengan gerakan berjalan, mengibaskan sayap, teknik bertarung, terbang dan lain sebagainya. Burung garuda sering dianggap sebagai makhluk setengah dewa yang memiliki kharakter keberanian, kekuatan, kesetiaan, disiplin serta berjiwa bebas.

Gerakan tarian ini juga sebagai perwujudan , bahwa burung garuda adalah raja dari semua burung, serta menunjukan bahwa betapa layaknya burung garuda menjadi burung pelambang bangsa Idonesia.
NASKAH TARI
Koreografer mengambil cerita bahwa burung garuda yang ia tarikan adalah burung pelambang bangsa, yang merupakan mitologi bangsa hindu-budha yang menyebutkan bahwa burung garuda adalah hewan setengah burung setengah manusia sehingga burung garuda dikatakan sebagai raja dari burung burung.

koreografer menggambarkan tentang burung garuda yang sedang memamerkan keindahan, kegagahan dan ketegasan. Koreografer menarikan gerakan burung garuda yang gagah sedang mengibaskan sayap, terbang, melompat dengan tatapan tajam dan gerakan yang terkesan lincah. Pada pertengahan tarian dilanjutkan dengan gerakan musik nasionalisme yang menunjukan bahwa burung garuda adalah burung pelambang bangsa.
 Hasil gambar untuk tentang tari garuda nusantara

sumber :  http://telorceplok2.blogspot.co.id/2016/10/tari-garuda-nusantara-sejarah-tari-tari.html
Share:

Tari Belibis


Tari Belibis ini menurut ngurahpandu4mgg dalam wordpress mengisahkan Prabu Angling Dharma yang dikutuk istrinya menjadi seekor burung belibis. Dalam pengembaraannya, ia bertemu dengan sekawanan burung belibis, namun ia tidak diterima dalam kelompok itu karena bisa berbicara seperti manusia. Gerak tari ini menunjukkan penampilan yang menarik dan harmonis dengan gamelan yang mengiringinya.
 Tari kreasi baru ini menggambarkan kehidupan sekelompok burung belibis yang dengan riangnya menikmati keindahan alam.
Mereka tiba-tiba dikejutkan oleh munculnya seekor burung belibis jadi-jadian yang merupakan penjelmaan dari Prabu Angling Dharma setelah terkena kutukan dari istrinya yang sakti (dalam cerita Tantri). 
 Tari kreasi baru ini melukiskan kehidupan sekelompok Burung Belibis yg dng riangnya nikmati keindahan alam.
mereka tiba-tiba dikejutkan oleh timbulnya seekor Burung Belibis jadi-jadian yang disebut penjelmaan dari Prabu Angling Dharma sesudah terkena kutukan dari istrinya yg sakti
mengisahkan Prabu Angling Dharma yg dikutuk istrinya jadi seekor Burung Belibis. didalam pengembaraannya, ia bersua dng sekawanan Burung Belibis, tetapi ia tak di terima didalam grup itu dikarenakan dapat bicara layaknya manusia. gerak Tari ini tunjukkan tampilan yg menarik serta serasi dng gamelan yg mengiringinya.
ditambahkan juga, Tari Belibis didalam babad bali bahwa Tari ini dibawakan oleh 7 orang penari wanita, Tari Belibis diciptakan pada th. 1984 oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem sebagai koreografer serta I Nyoman Windha sebagai komposernya. 
sumber :  http://tradisiku.blogspot.co.id/2013/09/tari-belibis.html

Share:

Tari Cendrawasih

Tari Cendrawasih adalah sebuah tari Bali yang ditampilkan oleh dua penari perempuan dan mengilustrasikan ritual-ritual perkawinan burung cendrawasih.
 Tari Cendrawasih bertema percintaan yang menggambarkan gerak gerik kehidupan burung Cendrawasih jantan dan betina yang sedang memadu kasih di pegunungan Irian Jaya pada masa mengawan. Tari Cendrawasih pada kaset video ini disajikan dalam bentuk duet (berpasangan) oleh 2 orang penari wanita. Tarian ini diciptakan oleh Ni Luh Nyoman Swasthi Widjaja Bandem pada tahun 1988. Tempat pementasan Pada rekaman video ini adalah di gedung Ksirarnawa, Art Center Denpasar. Bentuk tarian ini memang berpasangan tetapi dalam penyajiannya diawali dengan 1 orang penari yang menari sebagai burung jantan, kemudian penari satunya keluar sebagai burung betina. 
  1. Gerak Tari
Dari pengamatan penyusun, struktur Tari Cendrawasih pada kaset video ini terdiri dari : Papeson 2 kali , Pangawak 2 kali, Pangecet 3 kali dan Pakaad. Ragam gerak tari yang terdapat dalam Tari Cendrawasih adalah gerak-gerak tari yang umumnya dipakai dalam tari Bali dan memenuhi 4 unsur pokok tari Bali seperti Agem,  Tandang, Tangkis dan Tangkep. Kendatipun demikian dapat pula terlihat interpretasi penata dalam menemukan bentuk-bentuk baru yang tercermin dari gerakan-gerakan tari yang bertemakan percintaan burung, ciri khas dalam Tari Cendrawasih terletak pada agem yang terbuka dengan tangan kanan yang agak lurus dan tangan kiri menyudut (agem kanan) telapak tangan menghadap ke belakang, pergelangan tangan ditekuk dan jari tangan dibuka, gerakan kecas kecos dan maaras-arasan yang dilakukan dengan mengembangkan sayap.
 Hasil gambar untuk tentang tari cendrawasih
sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Cendrawasih
Share:

Tari Ronggeng

Ronggeng adalah jenis kesenian tari yang berkembang di Tatar Pasundan atau Jawa di mana pasangan saling bertukar ayat-ayat puitis saat mereka menari diiringi musik dari rebab atau biola dan gong. Ronggeng mungkin berasal dari Jawa, tetapi juga dapat ditemukan di Sumatra dan Semenanjung Malaya.
Cerita mengenai asal usul tari yang digunakan untuk “balas dendam” ini membuat Ronggeng Gunung seakan berbau maut. Konon, dahulu orang-orang Galuh yang ikut menari menutup wajahnya dengan kain sarung sambil memancing musuhnya untuk ikut hanyut dalam tarian. Oleh karena wajah mereka tertutup sarung, maka ketika musuh mereka terpancing dan ikut ke tengah lingkaran, sebilah pisau mengintip menunggu saat yang tepat untuk ditikamkan. Selain itu, dahulu kesenian Ronggeng Gunung bagi masyarakat Ciamis selatan, bukan hanya merupakan sarana hiburan semata, tetapi juga digunakan sebagai pengantar upacara adat seperti: panen raya, perkawinan, khitanan, dan penerimaan tamu. Mengingat fungsinya yang demikian, maka sebelum pertunjukan dimulai, diadakan sesajen untuk persembahan kepada para leluhur dan roh-roh yang ada di sekitar tempat digelarnya tarian, agar pertunjukan berjalan dengan lancar. Bentuk sesajennya terdiri atas kue-kue kering tujuh macam dan tujuh warna, pisang emas, sebuah cermin, sisir, dan sering pula ditemukan rokok sebagai pelengkap sesaji.

Sebagai catatan, dalam mitologi orang Sunda, Dewi Samboja atau Dewi Rengganis hampir mirip dengan Dewi Sri Pohaci yang selalu dikaitkan dengan kegiatan bertani. Oleh karena itu, tarian Ronggeng Gunung juga melambangkan kegiatan Sang Dewi dalam bercocok tanam, mulai dari turun ke sawah, menanam padi, memanen, sampai akhirnya syukuran setelah panen.
 Hasil gambar untuk tentang tari ronggeng
sumber : http://uun-halimah.blogspot.co.id/2008/03/ronggeng-gunung-ciamis-jawa-barat.html
Share:

Tari Rodat si'iran

Rodat merupakan salah satu kesenian tradisi di kalangan ummat Islam. Kesenian ini berkembang seiring dengan tradisi memperingati Maulid Nabi dan hari-hari besar Islam lainnya di kalangan umat Islam. Kesenian ini menggunakan syair atau syiiran berbahasa arab yang bersumber dari Kitab Al-Berzanji, sebuah kitab sastra yang masyhur di kalangan ummat Islam. Isi dari shalawat rodat adalah bacaan shalawat yang merupakan puji-pujian terhadap Nabi Muhammad SAW.

Rodat bisa Anda temukan salah satunya di daerah “kota santri” yaitu daerah Jejeran, Wonokromo, Bantul. Di sana ada kelompok seni rodat bernama “Lintang Songo” yang terkenal. Sedang di desa Makam, Kecamatan Rembang, Purbalingga ada “Rodat Ababil” pimpinan Sunaryo. Rodat Ababil pernah mendapatkan kesempatan tampil pada event akbar tingkat Jawa Tengah yaitu Jateng Expo 2006 di PRPP, Semarang.

Menurut Sunaryo, seperti dikutip www.purbalinggakab.go.id, rodat lahir pada tahun 1941. Saat itu Makam dan Panusupan, dua desa yang berada di bawah puncak Ardi Lawet, adalah desa-desa yang terisolir. Di antara penduduk kedua desa itu pun sulit mengadakan komunikasi, apalagi dengan dunia luar. Para tokoh ketika itu mencoba membuat wahana untuk berkomunikasi dengan pertunjukan yang mereka beri nama rodat. Dengan rodat itulah penduduk kedua desa menjadi ketemu, dan terjalinlah satu komunikasi yang akrab.

Rodat berasal dari kata Irodat, salah satu sifat Allah yang berarti berkehendak. Maksud pemberian nama itu adalah agar manusia selalu berkehendak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ada lagi yang mengatakan ia berasal dari kata raudah, yaitu taman nabi yang terletak di masjid Nabawi, Madinnah. Ada yang berpendapat ia berasal dari nama alat yang dimainkan dalam kesenian ini. Alat musik tersebut berbentuk bundar yang dimainkan dengan cara dipukul yang disebutnya tar. Dengan demikian, maka rodat termasuk seni yang memiliki misi dakwah.
Hasil gambar untuk tentang tari rodat si'iran
sumber :  http://kedaibacakita.blogspot.co.id/2008/09/rodat-tarian-pengiring-syair-dan-musik.html
Share:

Tari Lenggang Nyai

Tari Lenggang Nyai adalah salah satu kesenian tari masyarakat Betawi di Jakarta yang terinspirasi dari kisah hidup Nyai Dasimah. Tarian ini merupakan tarian kreasi baru yang di ambil dari sebuah cerita rakyat, sehingga banyak pesan dan makna yang di gambarkan melalui tarian ini.
Menurut sejarahnya, Tari Lenggang Nyai ini di ciptakan oleh seorang seniaman tari dari Yogyakarta bernama Wiwik Widiastuti. Karena kecintaannya pada kesenian tari di Indonesia dan kebudayaan Betawi membuat seniman ini menciptakan sebuah kreasi tarian baru berlatar belakang cerita rakyat Betawi yaitu cerita Nyai Dasimah. Nama Tari Lenggang Nyai sendiri berasal dari kata “lenggang” yang berarti “melengak – lengok” dan kata “nyai” yang di ambil dari cerita Nyai Dasimah.
Menurut ceritanya, Nyai Dasimah merupakan seorang wanita cantik dari Betawi yang berada dalam kebingungan untuk memilih pendamping hidupnya. Pada saat itu dia dihadapkan pada dua pilihan pria yang berbeda kebangsaan, yaitu pria Belanda dan pria Indonesia. Setelah berpikir panjang, Nyai Dasimah pun memilih sorang pria belanda bernama Edward William. Setelah menikah, kehidupan Nyai Dasimah pun berubah. Adanya aturan – aturan yang di buat suaminya membuat Nyai Dasimah merasa terkekang. Merasa hak – haknya sebagai perempuan di rampas, Nyai Dasimah pun memutuskan untuk memberontak dan memperjuangkan kebebasannya. Perjuangan atas hak perempuan itulah membuat Wiwik Widiastuti terinspirasi untuk menciptakan tarian kreasi baru ini sebagai mengenang perjuangan Nyai Dasimah memperjuangkan hak dan kebebasannya sebagai seorang wanita.
 Hasil gambar untuk tentang tari lenggang nyai
sumber :  http://www.negerikuindonesia.com/2015/04/tari-lenggang-nyai-tarian-tradisional.html
Share:

Rabu, 22 Maret 2017

Tari Legong

Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan "gong" yang artinya gamelan. "Legong" dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.
Legong dikembangkan di keraton-keraton Bali pada abad ke-19 paruh kedua.  Konon idenya diawali dari seorang pangeran dari Sukawati yang dalam keadaan sakit keras bermimpi melihat dua gadis menari dengan lemah gemulai diiringi oleh gamelan yang indah. Ketika sang pangeran pulih dari sakitnya, mimpinya itu dituangkan dalam repertoar tarian dengan gamelan lengkap.
Sesuai dengan awal mulanya, penari legong yang baku adalah dua orang gadis yang belum mendapat menstruasi, ditarikan di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton. Kedua penari ini, disebut legong, selalu dilengkapi dengan kipas sebagai alat bantu. Pada beberapa tari legong terdapat seorang penari tambahan, disebut condong, yang tidak dilengkapi dengan kipas.
Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari papeson, pangawak, pengecet, dan pakaad.
Dalam perkembangan zaman, legong sempat kehilangan popularitas di awal abad ke-20 oleh maraknya bentuk tari kebyar dari bagian utara Bali. Usaha-usaha revitalisasi baru dimulai sejak akhir tahun 1960-an, dengan menggali kembali dokumen lama untuk rekonstruksi

Sejarah Tari Legong
Tari Legong dahulu dikembangkan di keraton-keraton Bali pada abad ke-19 paruh kedua. Idenya diawali dari seorang pangeran dari Sukawati yang sedang sakit keras bermimpi melihat dua gadis menari dengan lemah gemulai diiringi oleh gamelan yang indah. Ketika sang pangeran pulih dari sakitnya, mimpinya itu dituangkan dalam repertoar tarian dengan gamelan lengkap.
Sesuai dengan sejarahnya, para penari legong yang baku adalah dua orang gadis yang belum mendapat menstruasi, ditarikan di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton. Kedua penari ini, disebut legong dan selalu dilengkapi dengan kipas sebagai alat bantu. Pada beberapa tari legong terdapat seorang penari tambahan, disebut condong, yang tidak dilengkapi dengan kipas.
  Hasil gambar untuk tentang tari legong
 
sumber :  http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2014/08/tari-legong-tarian-yang-berasal-dari-bali.html
Share:

Tari Lilin

Tari Lilin pada dasarnya merupakan sebuah tarian yang dipersembahkan oleh sekelompok penari dengan diiringi sekelompok musisi. Para penari ini akan membawa lilin yang menyala pada piring yang dipegang pada setiap telapak tangan mereka. Penari ini akan menarikan tarian berkelompok dengan memutar piring yang memiliki lilin yang menyala secara berhati-hati agar piring tersebut selalu horisontal, dan lilin padam.
Asal usul Tari Lilin berasal dari Sumatera. Konon seorang gadis telah ditinggalkan oleh tunangan yang pergi berdagang mencari harta. Selama peninggalan tunangannya itu gadis telah kehilangan cincin pertunangan. Gadis tersebut mencari-cari cincin sampai larut malam dengan menggunakan lilin yang ditempatkan pada piring. Gerakan tubuh yang meliuk, membungkuk, menengadah (berdoa) melahirkan keindahan sehingga peristiwa ini telah melahirkan Tari Lilin di kalangan gadis-gadis desa itu.
Tarian lilin adalah sejenis kesenian Istana dan ditarikan pada waktu malam untuk menimbulkan api lilin tersebut. Ini karena tarian lilin membutuhkan penarinya giat berlatih agar dapat mengontrol gerakan dengan lilin yang menyala tanpa terjadi kecelakaan.
 ari Lilin adalah tarian tradisional Sumatera Barat. Tari lilin ini merupakan tarian istana pada zaman dahulu yang dilakukan pada malam hari. Para penari yang melakukan tarian lilin terdiri dari beberapa orang yang menggunakan piring kecil yang berisi lilin menyala ditangannya. Tari lilin selalu diiringin oleh musik yang dibawakan oleh sekelompok musisi. Tari lilin dilakukan dengan sangat hati-hati, agar piring yang ada ditangan tidak jatuh serta lilin yang ada dalam piring tersebut tidak mati.


Asal Usul dan Sejarah Tari Lilin

Asal Usul dan Sejarah Tari Lilin dari Sumatera Barat ini didasarkan pada cerita rakyat bahwa konon seorang gadis telah ditinggalkan oleh tunangan yang pergi berdagang mencari harta. Selama peninggalan tunangannya itu gadis telah kehilangan cincin pertunangan. Gadis tersebut mencari cincin sampai larut malam dengan menggunakan lilin yang ditempatkan pada piring. Gerakan tubuh yang meliuk, membungkuk, menengadah (berdoa) melahirkan keindahan sehingga peristiwa ini telah melahirkan Tari Lilin di kalangan gadis-gadis desa.
 Hasil gambar untuk tentang tari lilin

sumber :  http://www.tradisikita.my.id/2015/03/tari-lilin-dari-sumatera-barat.html
Share:

Tari Piring

Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan. Tari Piring merupakan sebuah simbol masyarakat Minangkabau. Di dalam tari piring gerak dasarnya terdiri daripada langkah-langkah Silat Minangkabau atau Silek.

Sejarah

Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.
Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.

Gerakan

Sekelompok penari piring
Gerakan tari piring pada umumnya adalah meletakkan dua buah piring di atas dua telapak tangan yang kemudian diayun dan diikuti oleh gerakan-gerakan tari yang cepat, dan diselingi dentingan piring atau dentingan dua cincin di jari penari terhadap piring yang dibawanya. Pada akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawakan oleh para penari dilemparkan ke lantai dan kemudian para penari akan menari di atas pecahan-pecahan piring tersebut.
Tarian ini diiringi oleh alat musik Talempong dan Saluang. Jumlah penari biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Kombinasi musik yang cepat dengan gerak penari yang begitu lincah membuat pesona Tari Piring begitu menakjubkan. Pakaian yang digunakan para penaripun haruslah pakaian yang cerah, dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan.
 sumber :  https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Piring
Share:

Tari Kecak

Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/, secara kasar "KEH-chahk", pengejaan alternatif: Ketjak, Ketjack), adalah pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.[butuh rujukan]
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.[butuh rujukan]
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
Tari kecak merupakan Salah satu jenis tari tradisional dari bali yang sangat memukau para penonton. Keunikan dari gerakan serta kemistikan dalam pertunjukan membuat tarian ini sangat istimewa bagi kalangan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyaksikannya saat menyambangi Pulau Bali. Tak heran jika tarian yang diciptakan oleh Wayan Limbak ini sangat terkenal hingga ke mancanegara.

Pengertian

Tari kecak adalah salah satu jenis kesenian tradisional dari Bali yang diciptakan pada kisaran tahun 1930 oleh seorang penari sekaligus seniman dari Bali yakni Wayan Limbak. Sebagai seorang seniman tentu saja Wayan Limbak sangat akrab dengan para seniman lain, sebut saja Walter Spies yang merupakan seorang pelukis dari negara Jerman merupakan salah satu teman akrab Wayan Limbak. Kedua sahabat inilah yang menjadi pencetus tari kecak yang sangat terkenal hingga saat ini. Tarian yang kerap dimainkan oleh laki-laki ini kini menjadi salah satu icon kebudayaan Bali yang cukup mendapat sanjungan oleh para wisatawan yang berkunjung ke Bali.




 
   
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kecak


Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

musik player

JOIN THE TEAM

Popular Posts

Popular Posts

Recent Posts

Flag Counter

Unordered List

Flag Counter

Pages

Theme Support

Love Valentine's Day Pumping Heart