Rodat bisa Anda temukan salah satunya di daerah “kota santri” yaitu daerah Jejeran, Wonokromo, Bantul. Di sana ada kelompok seni rodat bernama “Lintang Songo” yang terkenal. Sedang di desa Makam, Kecamatan Rembang, Purbalingga ada “Rodat Ababil” pimpinan Sunaryo. Rodat Ababil pernah mendapatkan kesempatan tampil pada event akbar tingkat Jawa Tengah yaitu Jateng Expo 2006 di PRPP, Semarang.
Menurut Sunaryo, seperti dikutip www.purbalinggakab.go.id, rodat lahir pada tahun 1941. Saat itu Makam dan Panusupan, dua desa yang berada di bawah puncak Ardi Lawet, adalah desa-desa yang terisolir. Di antara penduduk kedua desa itu pun sulit mengadakan komunikasi, apalagi dengan dunia luar. Para tokoh ketika itu mencoba membuat wahana untuk berkomunikasi dengan pertunjukan yang mereka beri nama rodat. Dengan rodat itulah penduduk kedua desa menjadi ketemu, dan terjalinlah satu komunikasi yang akrab.
Rodat berasal dari kata Irodat, salah satu sifat Allah yang berarti berkehendak. Maksud pemberian nama itu adalah agar manusia selalu berkehendak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ada lagi yang mengatakan ia berasal dari kata raudah, yaitu taman nabi yang terletak di masjid Nabawi, Madinnah. Ada yang berpendapat ia berasal dari nama alat yang dimainkan dalam kesenian ini. Alat musik tersebut berbentuk bundar yang dimainkan dengan cara dipukul yang disebutnya tar. Dengan demikian, maka rodat termasuk seni yang memiliki misi dakwah.

sumber : http://kedaibacakita.blogspot.co.id/2008/09/rodat-tarian-pengiring-syair-dan-musik.html
0 komentar:
Posting Komentar